Pertemuan 9 E-Government
Definisi E-Government
Menurut Norris D.F.Fletcher Definisi E-Government ialah Layanan dan pengiriman informasi elektronik yang diberikan oleh pemerintah 24 jam sehari, 7 hari seminggu
Tahapan E-Government
- Implementasi: memperkenalkan kemunculannya pd masyarakat
- Pengembangan: situs pemerintahan bertambah, informasi menjadi semakin dinamis
- Interaktif : user bisa mengunduh form, berkomunikasi melalui email maupun real-time chat
- Transaksional: user bisa membayar layanan secara online
- Full-electronic: e-government sudah terintegrasi di seluruh sektor pemerintahan
Tujuan Implementasi E-Government
- Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
- Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif
- Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja kepemerintahan
Sasaran Pembangunan E-Government
- Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan terjangkau
- Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional
- Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta penyediaan fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses kepemerintahan
- Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah
Menuju E-Government
Beberapa contoh fungsi kepemerintahan yang penyelenggaraannya dapat dibantu melalui sistem elektronik adalah:
- Pelayanan Masyarakat
- Kepegawaian
- Keuangan Daerah
- Pengelolaan Aset
- Dan sebagainya
Kerangka Arsitektur E-Government
Salah satu kata kunci e-Government adalah pemanfaatan ICT. İni artinya bahwa akan ada unsur-unsur ICT seperti sistem aplikasil sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakai dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa hal mendasar tentang pemanfaatan ICT ini berkaitan dengan:
- Penggunaan Internet
- Penggunaan Infrastruktur Telematika
- Penggunaan Sistem Aplikasi
- Standarisasi Metadata
- Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik
Menurut Indrajit (2002), terdapat beberapa jenis relasi E-Government, yaitu sebagai berikut
- Government to Citizen / Government to Customer (G2C)
- Government to Business (G2B)
- Government to Government (G2G)
- Government to Employees (G2E)
- Infrastruktur yang Mahal dan Belum Memadai
- Tempat Akses Yang Terbatas
- Pengembangan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya serta terjangkau oleh masyarakat luas.
- Penataan sistem manajemen dan proses kerja pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara holistik.
- Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal.
- Peningkatan peran serta dunia usaha dan pengembangan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
- Pengembangan sumber daya manusia di pemerintahan dan peningkatan e-literacy masyarakat.
- Pelaksanaan pengembangan secara sistematis melalui tahapan yang realistis dan terukur.
- Knowledge Level: Hanya beberapa pejabat pemerintahan yang mengerti apa itü e-Government.
- Organizational Level: Adanya sistem sentralisasi di pemerintahan membuat tidak bisa mendelegasikan kekuasaan untuk pengambilan keputusan.
- Financial Level: Terbatasnya dana untuk pengembangan e-Government dan pengembangan sistem berbasis proyek tidak dapat menjamin kelangsungan dari e-Government itü sendirl
- Legal Level: Infrastruktur hükum untuk mendukung e-Government belum sepenuhnya diterapkam
- Management Level: Proyek-proyek e-Government biasanya tidak direncanakan dan dikelola dengan baik.
- Technical Level: Keterbatasan sarana prasarana dan akses terhadap eGovernment.
Komentar
Posting Komentar